Jodoh Ditangan Kita, Allah Hanya Merestui

Assalammuallaikum para sahabat pembaca yang baik hati, setelah beberapa hari lamanya saya tak memposting, akhirnya hari ini saya akan mengajak sahabat pembaca merenungkan kisah salah seorang keluarga saya yang "menyesali pernikahannya". mungkin beberapa dari sahabat pembaca pernah mengalami hal tersebut dikarnakan masalah yang terus-menerus menghadang dalam dunia rumah tangga sahabat pembaca. baiklah, mari kita mulai kisah ini.
panggil saja dia Sarah. (nama samaran). menikah 2 tahun lalu dengan seorang aparat negeri ini. sarah menikah diusia 23 tahun dan suaminya 24 tahun. hubungan mereka sebagai sepasang kekasih terhitung desember 2009 dan meresmikan pada tahun 2012. seperti biasa, kebanyakan para anak adam-hawa di dunia ini pastilah berkeinginan untuk mendapatkan jodoh yang terbaik, mempunyai parasa cantik-ganteng, dan hidup dengan kebahagiaan.
para sahabat pembaca yang lembut hatinya, dikesempatan kali ini saya akan mengajak para pembaca untuk menilik sedikit dan menafsirkan sebuah kata "kebahagiaan". apakah arti dari kata Kebahagiaan? pastilah para pembaca mengatakan bahwa kebahagiaan adalah kenikamatan, adalah senyum, canda dan tawa atau sebuah tingkatan ekonomi kehidupan yang sangat berkecukupan. atau bahkan, bahagia adalah dimana kita memiliki pekerjaan dan jabatan, pasangan yang berparas cantik-ganteng, dan segala kebutuhan kehidupan ini terpenuhi bahkan lebih. Yaps, kata LEBIH inilah yang membuat manusia lupa akan daratan (baca: daratan liang lahat dan daratan akhirat).
baik, kembali ke cerita tentang mbak sarah. dia jatuh cinta dengan suaminya karna parasnya yang tampan, memiliki jabatan dan hidup berkecukupan. ya, mbak sarah berpikir bahwa
dengan hal tersebut ia akan hidup dengan bahagia. tetapi, kenyataan yang harus ia hadapi sekarang adalah nikmat penderitaan dan cobaan rumah tangga yang bertubi-tubi. bahkan ia harus menghadapi perlakuan KDRT yang dilakukan suaminya. ya, kalau kita lihat sekilas dari sisi agama, cobaan dalam rumah tangga adalah kenikmatan yang akan berakhir dalam kebahagiaan. "bersusah susah dahulu lalu bersenang-senang kemudian".
akan tetapi, apa yang kita tanam dimasa lalu akan berbuah dimasa depan. lalu, apakahini harus disesali? penyesalan akan datang menghampiri, namun tak bisa juga diakhiri. kalaupun diakhiri, sungguh itu bukanlah hal mudah. satu-satunya jalan yang harus diambil oleh sarah adalah menjalani hidupnya yang sekarang dan menunggu kebahagiaan datang.

untuk para pembaca yang baik hati, hikmah yang bisa kita ambil adalah
"sesungguhnya (perkara)
jodoh itu berada ditangan kita, bukan ditangan Allah. Kita yang menentukan, Allah hanya merestui" Saya harap kini tak ada lagi yang menyalahkan ALLAH yang sudah memberikan banyak nikmat dikehidupan kita semua.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yg bersabar

Sesungguhnya Setelah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

Sabar Itu Tiada Batas