Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

sesungguhnya Allah mencintai hambaNya yg bersabar

Gambar
Assalammuallaikum sahabat pembaca yg saya cintai, ijinkan saya menyapa sahabat pembaca hari ini, apa kabar? Semoga dalam keadaan baik dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Sahabat pembaca yg saya cintai, hari ini ada sebuah pelajaran berharga dalam hidup saya, semoga juga bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Hari ini, seorang hamba Allah yg dikodratkan menjadi seorang istri, datang kepada saya dan meminta sedikit saran, ia telah menikah 2 tahun lamanya, hingga saat ini ia belum juga diberi kepercayaan oleh Allah untuk menjadi seorang bunda. Ya, pemerlengkap kehidupan berumah tangga. Ia pun menjadi sedih dan sedikit berfikir "Apakah terlalu banyak dosa saya sampai Allah tidak memberikan saya anak? Ataukah dosa suami saya yg terlalu banyak? Sedangkan saya sehat jasmani begitupun dengan suami saya. Kami jg sudah mengupayakan segala hal" Saya sedikit tersenyum, ingatan saya seakan mernerawang dan teringat akan kisah NabiAllah Ibrahim as, beliau menikah

Indahnya Kehidupan (Nikmat Islam)

Kebahagian bisa kita dapatkan dengan mudah. Ya, dengan menggenggam kehidupan ini maka kita dapat merasakan kebahagiaan. apa itu kebahagiaan? MENIKMATI. ya, menikmati seluruh kejadian yg kita alami dalam kehidupan ini. Sebagai penulis pemula diblog ini, saya berharap dapat berbagi kisah hidupbsaya, orang-orang sekeliling saya yang dapat kita jadikan sebuah pelajaran untuk menghadapi besarnya arus kehidupan. berawal dari kisah kehidupan saya. Tepatnya kisah cinta saya. Bagi para pembaca, jangan berkata "yah cinta lagi" dahulu, karna saya akan memulai kisah cinta saya akan agama saya, dan akan Tuhan saya. Sebuah kenikmatan bagi saya atas nikmat iman dan islam. Tentunya sebuah kenikmatan untuk para pembaca sekalian. Islam, adalah sebuah agama dari beberapa agama di dunia. Agama rahmatanlilallamin. Islam, mengajarkan kita untuk selalu MENIKMATI. Karna semua ini adalah nikmat dari Sang Rabbi. Tapi entah kenapa, agama yg suci ini harus ternodai akan banyaknya golongan yg bermuncu